Ripiu Film "Sonic The Hedgehog"

Yo yo yo, hallo semua para pembaca blogku dimanapun kalian berada. Salam jumpa dihalaman blog ini. Gimana kabar kalian?? Semoga dalam lindungan Yang Maha Kuasa ya ges πŸ‘πŸ‘

Akhirnya, setelah seminggu kita kembali lagi ketemu dipostingan review ini gaes. Dan kali ini, film yang bakal kureview akan berbeda dengan film sebelumnya. Kenapa? Karena film ini lebih cheesy, lebih fun, dan bisa bikin senyum - senyum sendiri buat kita anak 90an. Film apa sih itu? Ini dia posternya


Yes, Sonic The Hedgehog. Akhirnya ada satu lagi film hasil adaptasi game yang bisa kita nikmati di bioskop - bioskop khususnya di Indonesia. Dan bisa dibilang, karakter yang diadaptasi ini adalah salah satu karakter legendaris didunia pergamean. Karena karakter Sonic ini udah ada sejak tahun 1991 gaes. Harusnya udah punya anak 1 nih Sonic.

Jadi yang belum tau, karakter Sonic ini pertama kali muncul tahun 1991 lewat game yang berjudul "Sonic The Hedgehog" dimana game ini muncul di platform Sega Mega Drive. Waktu itu, Sonic bersaing ketat dengan Mario Bros yang berasal dari platform Nintendo. Dan akhirnya, setelah sekian lama, akhirnya diadaptasi juga menjadi film. Ngalahin Mario Bros yang belum diadaptasi malahan.

Film Sonic The Hedgehog rilis di bioskop - bioskop Indonesia pada tanggal 26 Pebruari 2020, 4 bulan sebelum blog ini diposting. Disutradarai oleh Jeff Fowler, naskah ditulis oleh Pat Casey dan Josh Miller. Cast film ini diperankan oleh Ben Schwartz sebagai pengisi suara Sonic, James Marsden sebagai sheriff Kota Green Hills bernama Tom Wachowski, Jim Carrey sebagai Mr. Robotnik sang musuh utama, serta Tika Sumpter sebagai istri Tom bernama Maddie Wachowski.

Nah sehabis nonton film ini, ada beberapa hal yang pengen aku bahas dipostingan ini. Hal - hal yang unik, asik, dan menggelitik. Apa aja ya itu?

1. Duet Komandan Junior Dan Senior
Dalam produksi film, duet inti yang jadi otak berjalannya project sebuah film mulai dari pra produksi sampai pasca produksi adalah sutradara dan penulis skenario. Merekalah yang jadi penanggung jawab suskes atau tidaknya sebuah film dari sisi produksi kreatifnya. Untuk itulah, pengalaman menjadi salah satu kunci penting bagi mereka agar dari pengalaman mereka membuat film - film sebelumnya, mereka dapat berdiskusi satu sama lain agar terjalin chemistry dalam brain storming ide cerita. Nah biasanya, sutradara dan penulis skenario itu diduetkan berdasarkan jumlah showreel film yang pernah mereka buat. Jadi sutradara yang udah punya showreel banyak diduetkan dengan penulis skenario yang udah punya showreel banyak. Begitu pun sebaliknya.

Untuk film Sonic The Hedgehog ini, ada yang unik dari duet ini. Duet ini bisa dibilang duet antara junior dan senior. Bagi Josh Miller, ini adalah film ke 7 yang udah dia tulis dari total 9 film yang pernah dia kerjakan. Difilm - film sebelumnya, Miller juga terlibat sebagai aktor. Dan ditahun 2003, doi merangkap 4 posisi difilm yang dia kerjakan. Sebagai sutradara, penulis, produser, dan aktor. Maruk banget yak kayak Firaun. Duitnya banyak banget dia dapatnya. Dan selain difilm layar lebar, dia juga berkarir diserial tv, atau lebih kerennya tv series. Untuk tv series sendiri, doi udah ngerjain 5 judul. Dari 5 judul itu, 4 diantaranya Miller penulis skenarionya. 1 nya sebagai Executive Consultant. Pada tahun 2013 - 2015, di tv seriesnya yang berjudul "Golan The Instatiable", doi selain sebagai penulis juga sebagai Executive Producer. Ditahun 2016, di tv series "12 Deadly Days", babang Josh lagi - lagi nguasain 3 lini. Sutradara, penulis skenario, dan Executive Producer. Ini nih yang dibilang antara multi talent dan maruk nggak bisa dibedainπŸ˜‘πŸ˜‘. Tapi disini udah bisa dilihat, kalo doi emang udah berpengalaman banget dibidang film making.

Pat Casey yang juga sebagai penulis skenario film ini udah nulis 6 film sebelumnya. Dan dari 6 film tersebut, 5 diantaranya juga dia bintangi sebagai aktor. Pada tahun 2003, dalam filmnya yang berjudul "Hey, Stop Stabbing Me!", doi ngerangkep 3 jabatan sekaligus. Sebagai penulis, produser, dan aktor. Nggak jauh beda maruknya sama si bang Miller😐😐. TV Series juga dia embat loh gaes. Udah ada 4 judul yang pernah doi kerjakan. 3 diantaranya doi yang nulis, dan yang 1 berjudul "Powerless" doi menjabat sebagai Executive Consultant. Ditahun 2016, doi bersama Josh Miller bekerja sama sebagai duo di tv series "12 Deadly Days" sebagai penulis skenario, sutradara, dan produser.

Jeff Fowler sendiri sebenarnya adalah seorang artistik efek visual untuk film - film panjang. Tapi bukan berarti dia nggak pernah nulis script ataupun ngedirect sebelumnya. Dia pernah ngedirect 1 film pendek sebelumnya pada tahun 2004 berjudul "Gopher Broke". Bahkan kerennya, film ini masuk nominasi Academy Award atau piala Oscar sebagai kategori Film Pendek Terbaik. Dan lagi, pada tahun 2006, doi pernah ngejain film "A Gentlemen's Duel". Tapi difilm itu, doi cuma nulis script doang.

Nah, dari rangkuman portofolio mereka diatas, kita bisa lihat sendiri kan. Duo penulis skenarionya udah lebih banyak ngerjain project film dibidang yang bersangkutan. Bandingkan dengan Jeff Fowler yang baru pertama kali ngedirect sebuah project film. Ini menandakan kalo si penulis skenarionya bisa dibilang lebih senior daripada sang sutradaranya. Terlebih lagi, mereka pernah kerja bareng dalam 1 judul tv series. Itulah yang ngebuat chemistry mereka semakin kuat. Tapi hebatnya, walaupun mereka berdua lebih senior daripada sang sutradara, tapi mereka bisa menjalin kerjasama yang apik juga dengan babang Fowler. Kolaborasi mereka bahkan bisa ngebuat jalan cerita yang lebih kompleks dan kreatif dalam film ini. Sehingga penggambaran asal usul Sonic bisa dieksplore lebih dalam dari sekedar gamenya. Kerjasama mereka jugalah yang bikin film ini benar - benar bisa fokus tentang pengenalan sang pelari biru super ini beserta musuh bebuyutannya. Ketika filmnya udah bisa kita tonton, bisa dibilang hasilnya bukan seperti kolaborasi junior dengan senior. Tapi serasa udah cukup setara pengalaman mereka. Walaupun memang masih ada beberapa perbaikan. Maklum, sutradara debutan.

2. Cast Berpengalaman
Sebagai salah satu karakter dari franchise legendaris yang diadaptasi, tim produksi harus bisa maksimalin tiap aspek yang ada. Mulai dari kostum, property, artistik, dll. Pokoknya harus pol - polan lah. Biar kita yang nonton bisa ngerasain bahwa tim benar - benar ingin memuaskan penonton lamanya buat nostalgiaan. Salah satunya para pemeran.

Karakter Sonic sendiri adalah real animasi. Bukan manusia yang dikasih baju hijau ataupun alat - alat visual effect kayak behind the scene film kebanyakan. Pengisi suaranya bernama Ben Schwartz.

Ben Schwartz

Schwartz sendiri udah buuaaanyaakk banget membintangi film sebelumnya. Baik sebagai aktor asli, maupun sebagai pengisi suara. Film pertama yang doi bintangi adalah "New York City Serenade" yang rilis tahun 2007 dimana bang Ben berperan sebagai Russ. Dan sejak saat itu, total sudah 25 film udah doi peranin. Baik sebagai aktor asli maupun pengisi suara. Selain difilm, doi juga merambah di tv series. Total udah 37 tv series. Rolenya pun sama, aktor asli ataupun pengisi suara. Bahkan sekarang, dia ngebintangin tv series yang lagi on going. Judulnya "Space Force" dimana doi sebagai pemeran utama bernama F. Tony Scarapiducci. Kemarukan doi nggak hanya disitu ges, web series dan game diembat juga loh. Kalo di web series, doi pertama kali membintangi judul "Jake And Amir" sebanyak 22 episode yang tayang tahun 2009 - 2015. Dan kemudian, 3 judul dia bintangi juga dimana total udah 4 judul yang dia bintangi. Tapi kalo yang ini, doi nggak ada sebagai pengisi suara. Total aktor asli doi. Dan kalo di game, bang Ben ngisi suara karakter bernama Skidmark di game bernama "Turbo : Super Stunt Squad" yang rilis tahun 2013 dimana game ini lebih dulu rilis 3 hari sebelum penayangan filmnya yang berjudul "Turbo". Antara berbakat ama rakus ternyata nggak beda jauh ya 😐😐


Dimana ada tokoh utama, pasti ada sidekick atau pemeran pendukung utama sang main character. Dan untuk sidekick Sonic disini, ada James Marsden yang memerankan Tom Wachowski.

James Marsden

Dia adalah seorang sheriff kota Grennhills di Montana, tempat Sonic tinggal selama di bumi. Sama kayak si Ben, portofolio film dan tv series doi juga buaaanyyyaaakkk beut. Malah lebih senior dari bang Ben. Maklum, kang James udah terjun didunia peraktingan sejak tahun 1993. Diawal karir peraktingan kang James, doi bermain di tv series dulu. Pertama berjudul "The Nanny" yang rilis ditahun itu sebagai Eddie. Kemudian membintangi lagi satu berjudul "Boogies Diner" ditahun berikutnya. Dan begitu seterusnya selama 4 tahun awal karirnya dimana setiap tahun membintangi 1 judul tv series. Ditahun selanjutnya, tepatnya tahun 1997, doi akhirnya memainkan peran debutnya difilm layar lebar sebagai karakter bernama Eddie difilm "Campfire Tale". Kang James akhirnya mulai dikenal luas sama publik ketika ditahun 2000 membintangi salah satu franchise kelompok superhero terkenal dan legendaris dari Marvel Comics, yaitu X Men. Kang James mendapatkan peran sebagai Cyclops. Pasti pada tau dong cyclops itu kayak gimana?. Kalau enggak tau, kalian SUNGGUH TERLALU!!. Nih, bagi yang nggak tau

Cyclops Versi Komik

Cyclops Versi Film

Total udah 58 film dan tv series yang udah kang James bintangi, termasuk peran ikoniknya sebagai sang superhero berkemampuan super mata laser bernama Cyclops. Sungguh maruk sekali.

Cerita, baik dalam medium apapun (film, animasi, dll) nggak akan seru kalo nggak ada karakter jahatnya, atau biasa kita sebut dengan karakter antagonis. Nah, Sonic sendiri punya musuh bebuyutan yang bernama Dr. Julian Ivo Robotnik atau yang disingkat Dr. Robotnik. Doi adalah seorang ilmuwan yang menginginkan kekuatan Sonic untuk menguasai dunia.  Doi sebenarnya cerdas. Terbukti dengan banyaknya alat canggih yang dia buat, plus IQ bernilai 300. Namun karena penampilannya yang aneh serta postur tubuhnya yang bulat kayak telur, makanya doi punya panggilan Eggman.

Karakter Dr. Robotnik diperankan oleh aktor gaek yang juga udah malang melintang diindustri film Hollywood, khususnya film yang bergenre sama dengan film Sonic ini. Beri tepuk tangan buat Jim Carrey πŸ‘πŸ‘πŸ™ŒπŸ™Œ

Jim Carrey

Pria benama asli James Eugene Carrey ini sebelum terjun sebagai aktor, doi lebih dulu mengawali karir sebagai seorang comic, atau seorang stand up comedyan. Nah, dari stand up itulah akhirnya doi tampil dari satu tv ke tv yang lain. Total udah 50 film lebih yang doi peranin juga. Dari semua filmnya, ada 3 film yang paling terkenal yang doi peranin yang pasti para gaes - gaes udah pernah bahkan sering liat. Nih film - filmnya :





Nah, dari penjabaran diatas, kita semua setuju dong kalo jajaran cast dari film ini enggak main - main. Ibarat kata, aktor - aktor yang sangat berpengalaman turun gunung demi menyukseskan film ini. Maka enggak heran, film ini benar - benar jadi salah satu film nostalgia yang sangat memuaskan bagi kita semua.

3. Plot Cerita Yang Relateble
Untuk plot cerita, film ini nggak jauh beda dari gamenya. Intinya sama, tentang Dr. Robotnik yang ingin menangkap Sonic untuk diambil kekuatannya demi menguasai dunia. Tapi, ada beberapa perbedaan yang dibuat oleh penulis naskahnya. Tentu aja biar menyesuaikan target durasi, walaupun nggak mengubah benang merah ceritanya. Nah dipoin ini, aku bakal jelasin beberapa perbedaan antara film dan gamenya. Tapi karena game Sonic The Hedgehog sendiri udah keluar beberapa versi dari tahun ketahun, maka game yang kujadikan pembanding adalah game pertamanya yang keluar di platform Sega Mega Drive.

Yang pertama tentang asal usulnya. Difilm ini, Sonic diceritakan berasal dari sebuah pulau dimana dia dibesarkan oleh seekor burung hantu yang buaaeekk banget bernama Longclaw. Dan Sonic kecil selalu diperingatin buat ngerahasiain kekuatannya biar enggak diincar orang jahat. Tapi digamenya, nggak diceritain asal - usul si Sonic. Cuma langsung menuju ke asal usul perseteruannya dengan si Dr. Robotnik

Kedua, difilm ini Sonic dikejar oleh makhluk jahat dipulaunya karena mereka menginginkan kecepatan super milik si Sonic kecil setelah melihat dia berlarian kesana kemari dan tertawa. Mereka bahkan langsung menyerang Sonic di tempat tinggalnya dengan panah yang hampir membunuh Sonic kecil dan Longclaw. Tapi di gamenya lagi - lagi enggak ada. Alasannya sama dengan poin diatas.

Ketiga, teman pertama Sonic difilm ini adalah seorang manusia. Hal ini wajar, mengingat diawal film Longclaw ngelempar cincin buat bikin portal ke dimensi lain buat nyelametin Sonic dari kejaran makhluk - makhluk jahat tersebut. Dan portal tersebut ternyata menuju kesebuah hutan di planet bumi. Dan sejak saat itulah si Sonic memulai kehidupan barunya di planet barunya. Jadi ya wajar, karena dia datangnya di bumi, maka makhluk yang dia temui pasti makhluk bumi. Salah satunya manusia. Kalo di gamenya, Sonic langsung berteman dengan Miles 'Tails' Prower, seekor rubah cerdas yang jago membuat gadget canggih dan bisa terbang dengan kedua ekornya.

Keempat, difilm ini karakter Sonic memiliki permasalahan atau konflik yang relate bagi kita didunia nyata. Permasalahan itu adalah kesepian. Sejak kecil, satu - satunya orang yang Sonic kenal hanya Longclaw. Maklum, karena dia yang merawat Sonic mulai dari lahir sampai doi bisa berlari secepat kilat. Kemudian karena insiden tersebut, Sonic "terpaksa" harus pindah ke lingkungan baru dimana dia harus bisa beradaptasi dengan tempat baru, suasana baru, dan terlebih lagi bertemu dengan orang - orang baru. Nah, karena harus bertemu dan berinteraksi dengan makhluk - makhluk baru inilah, makanya Sonic agak sedikit susah dan enggak nyaman. Terlebih lagi, didunianya yang baru ini dia "terpaksa" datang sendirian. Perasaan canggung alami dari makhluk hidup menghalangi dia buat nunjukin diri kepada makhluk hidup lainnya. Walaupun terlepas dari bentuknya yang emang beda dari makhluk hidup di bumi. Makanya doi cuma berani berlari secepat kilat aja dihadapan para manusia bumi.

Tapi doi udah lama mengawasi si sheriff kota Greenhills, Montana bernama Tom Wachowski dan ingin mengenal si sheriff. Si pelari biru super ini bahkan sering datang ke rumah pak sheriff diam - diam buat nyari tau tentang kehidupannya. Tapi ya ibarat kata, si Sonic cuma sebagai pengagum rahasia. Nggak bisa buat ngenalin diri secara terang - terangan kepada pak sheriff dan istrinya. Bener - bener merasa sendirian. Bahkan saking frustasi karena kesendiriannya, doi sampai ngelakuin suatu hal yang bikin nyawanya sendiri terancam. Tapi beruntunglah, akhirnya kejadian itulah yang ngebuat akhirnya secara bertahap pak sheriff tau kalau di bumi, khususnya kota tempat tinggalnya, ada seekor landak biru yang punya kemampuan berlari dengan kecepatan super yang bisa berbicara bahasa manusia (dalam hal ini bahasa Inggris). Dan akhirnya, pak sheriff beserta istri dan anjing merekalah yang secara resmi jadi teman pertama si Sonic.

Jadi bisa disimpulkan, permasalahan yang dihadapi karakter utama difilm ini sangat relate dengan kehidupan kita didunia nyata. Sama seperti yang Kazekage Gaara pernah bilang "manusia tidak akan pernah lepas dari namanya kesepian". Bahkan, karakter sekuat Sonic pun yang sebenarnya bukan manusia ngerasain hal yang sama juga. Tinggal bagaimana cara kita nyesuaiin diri dengan lingkungan kita yang baru agar kesepian yang kita rasakan setelah meninggalkan yang lama bisa terisi lagi.

4. Perubahan Karakter Karena Desakan
Waktu pertama kali wacana game Sonic akan diadaptasi jadi sebuah film, banyak warganet, khususnya di Amerika sono nunjukin rasa excited mereka. Terlebih lagi bagi angkatan 90an. Karena akhirnya, satu lagi karakter yang menemani masa kecil mereka dulu bisa mereka tonton lagi dijaman ini dengan format yang berbeda. Lalu setelah Paramount Picture mengumumkan kalo PH mereka yang akan ngerjakan film ini serta dirilisnya official trailer untuk pertama kali, rasa penasaran dan senang semakin memuncak. Soalnya kita udah tau gimana kapasitas Paramount Picture dalam membuat film. Banyak film - film bagus dan berkualitas dari berbagai genre lahir dari PH ini.

Tapi sayang seribu sayang. Setelah trailer pertama film ini keluar di channel YouTube resmi Paramount Picture, ekspektasi yang udah terbayang tinggi di imajinasi para netijen harus buyar. Kritikan demi kritikan, baik yang cukup pedas sampek pedas sekalipun membanjiri kolom komen. Pun dislikenya. Permasalahannya cuma 1, tapi sangat berpengaruh. Yaitu desain karakter si Sonic sendiri. Kalau yang belum tau desain awalnya, nih gambarnya :



Kalau diliat, gambar diatas mirip kayak kucing yang habis keluar dari Natasha Skin Care yak. Coba lihat sendiri. Mata kayak dikasih softlens, bibir tipis manis, hidung kecil mancung, wajah imut. Nggak ada miripnya sama sekali kayak digame. Pantes banyak yang keberatan yak. Digambar ini pun, hanya terlihat bagian wajahnya sampai setengah badan saja. Kalau mau liat lengkapnya yang full badan, bisa cek aja di YouTube. Jangan malas ya πŸ‘πŸ‘

Sekarang bandingin dengan hasil revisiannya. Karena tuntutan warganet dengan desain karakternya, sang sutradara bersama tim merombak total karakter si Sonic. Bahkan karena perombakan karakter ini, jadwal tayangnya mundur selama 3 bulan loh ges. Dan akhirnya, setelah 3 bulan kemudian, karakter pun berubah drastis penampilannya. Ini dia yang baru :



Terlihat lebih asli dengan karakter digamenya bukan?. Yo'i, inilah identitas asli dari si Sonic. Benar - benar beda 180 derajat dari desain awalnya. Bahkan sampai bawah - bawahnya. Nah kalo mau tau gimana bentukan barunya, liat aja di YouTube. Ingat sekali lagi, jangan malas.

Karena kekuatan netijen atau the power of warganet, akhirnya desain karakter Sonic bisa diubah sesuai dengan aslinya yang memang lebih melekat diingatan kita anak 90an.

Oke, poin - poin yang kureview cukup sekian dulu ya. Dan bagiku pribadi, film ini aku rate 7,5/10. Karena untuk segi nostalgia, alur cerita, visual, dll sebenarnya udah bagus. Cuma ada 1 permasalahan aja yang bikin aku cuma bisa ngasih rate segitu. Permasalahannya di sang karakter sidekick yang kurang didevelop. Terutama secara chemistry dengan si Sonic. Pas nonton aku merasa bahwa pendalaman karakter dia sebagai teman/sahabat/sidekick kurang maksimal untuk pengembangan karakter si Sonic. Ikatan emosi antara si sheriff dan Sonic kurang terbangun, sehingga motivasi Sonic untuk melindungi teman pertamanya yang dia ungkapin di akhir film kurang terasa. Mungkin jika film ini mau dibikin sekuelnya, sang penulis harus bisa membuat dialog - dialog yang bisa membangun chemistry mereka lebih kuat lagi. Pun sutradaranya harus bisa membangun adegan mereka lebih intens lagi agar kita sebagai penonton benar - benar merasakan adanya ikatan emosional antara mereka berdua.

Demikian review saya dipostingan ini. Jika Anda berkenan, silahkan tinggalkan komen dibawah. Komen apapun itu baik request film, pujian, hinaan, atau apapun pasti akan saya baca. Karena saya punya mata, makanya saya bacaπŸ”₯πŸ”₯. Tapi yang terutama, biar bisa saling mengenal blogger - blogger diluar sana. Sapa tau kita jodoh kan.

Oke sampai ketemu direview yang akan datang dan salam olahragaπŸ™‹πŸ™‹

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ripiu Film "The Wall"

BLOG BARU, SEMANGAT BARU!!!